PEMASARAN BUKU
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Pertemuan ke-10, gelombang 19 & 20
Senin, 2 Agustus 2021




Pemasaran Buku

Nara Sumber : Agus Subardana

 

Resume Oleh: Rr. Rahayu Sri Haryanti, M. Pd


Menulis bagi Sebagian kalangan masyarakat merupakan hal yang sangat mudah, namun bagi sebagian kalangan lainnya merupakan hal yang sulit untuk dilakukan karena berbagai alasan. Kemampuan menulis menunjukan kemampuan dan kematangan intelektualitas seseorang.  Orientasi seseorang dalam menulis berbeda-beda, ada yang berawal karena hobi atau kesenangan belaka atau karena orientasi eksistensial belaka yaitu menulis hanya karena alasan supaya eksis, bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk mencurahkan atau mengekspresikan perasaan pengalaman seperti dalam buku harian atau juga di status media sosial (medsos).

 

Ada pula seseorang menulis itu karena orientasi material, yaitu bertujuan untuk mendapatkan uang. Orientasi material ini dapat wujutkan dengan cara tulisan harus diterbitkan menjadi buku, diterbitkan dalam surat kabar atau berbagai media cetak. Apabila orientasi material ini akan berjalan sukses, maka diperlukan strategi pemasaran yang jitu, agar menghasilkan pundi-pundi uang yang sesuai dengan target.

 

Adalah Agus Subardana, S.E., M.M., Directur Marketing, Penerbit ANDI Yogayakarta, salah satu Narasumber pada pelatihan menulis PGRI yang memaparkan secara gamblang tentang pemasaran Buku. Agus Subardana, S.E., M.M., bekerja di Penerbit ANDI Yogayakarta selama 17 th., sejak awal th 1999 sampai dengan sekarang (2021) menggeluti di Bidang Pemasaran, beliau lulus S1 dan S2 mengambil Jurusan Manajemen Pemasaran, dan sering menjadi Moderator berbagai event webinar.

 

Pada pertemuan kesepuluh ini  Agus Subardana, S.E., M.M. berbagi pengalaman mengenai Pemasaran Buku saat Pendemi Covid 19. Menurutnya, buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. 

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

 

Pandemi covid 19 telah berpengaruh beasar terhadap penerbitan buku, dimana terjadinya penurunan pada penjualan buku, dan ini berdampak pada banyaknya perusahaan penerbitan yang gulung tikar.

 

Upaya mempertahankan industri penerbitan buku supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka perlu strategi pemasaran yang jitu serta tepat. Bagaimanapun juga pemasaran buku adalah sebagai ujung tombak dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.


Jumlah penerbit  yang terdaftar di IKAPI sebelum pandemic covid 19 sebanyak 1328, namun banyak yang tumbang setelah pandemic covid. Keadaan semakin parah selama PPKM Darurat Covid 19 sejak bulan Juli 2021.

Menurut Agus Subardana, strategi pemasaran yang dapat dijalankan oleh penerbit ANDI, untuk mempertahankan keberadaan dan eksistensinya sebagai penerbit adalah:

Jumlah penerbit  yang terdaftar di IKAPI sebelum pandemic covid 19 sebanyak 1328, namun banyak yang tumbang setelah pandemic covid. Keadaan semakin parah selama PPKM Darurat Covid 19 sejak bulan Juli 2021.

Menurut Agus Subardana, strategi pemasaran yang dapat dijalankan oleh penerbit ANDI, untuk mempertahankan keberadaan dan eksistensinya sebagai penerbit adalah:

1. mengubah strategi yaitu masuk ke mainset secara digital atau perubahan pasar  secara online.

Saluran pemasaran online diantaranya menggunakan media sosial diantaranya WhatsApp (WA), marketplace, resaller atau website (markas besar sebuah bisnis penjualan buku) sehingga dapat menjalankan promosi dalam penjualan buku.

2. Sarana yang lebih efektif yaitu membentuk komunitas dan relasi.

3. Saluran darat, yaitu pemasaran secara langsung ke sekolah-sekolah, dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK sam


Menurut Agus Subardana, dibutuhkan ketekunan dan sikap proaktif dalam penjualan Online dengan tujuan; pertama, dapat menyebarkan informasi buku secara masif kepada target pasar potensial, kedua,   mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terus terjaga, ketiga menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu, keempat, memikirkan  bagaimana bisa menaikkan penjualan dan profit lewat saluran online yang selanjutnya kita bisa membandingkan keunggulan produk dibandingkan antara kelebihan dan kekurangan.

 

Akhirnya dapat kita Tarik benang merah bahwa diperlukan strategi pemasaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi modern kondisi masyarakat demi mempertahankan keberlangsungan penerbitan buku dan menjaga hubungan dengan masyarakat.

 

 


Komentar

  1. Assalamu'alaikum. bapak/Ibu, saudara-saudara dan teman-teman, terima kasih sudah singgah di blog ini, dan terima kasih pula atas komentar yang diberikan demi kemajuan saya. Semoga Allah SWT membalas budi baik bapak dan ibu. aamiin

    BalasHapus
  2. Kita Tarik benang merah bahwa diperlukan strategi pemasaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi modern kondisi masyarakat demi mempertahankan keberlangsungan penerbitan buku dan menjaga hubungan dengan masyarakat.

    BalasHapus
  3. Semoga karya besar guri dapat dipasarkan dengan hingga pesan yang ingin disampaikan penulis dapat mencapai tujuannya. Semangat terus, Ibu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini