KONSEP BUKU NON FIKSI
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Pertemuan ke-17, gelombang 19
Rabu, 17 Agustus
2021
KONSEP BUKU NON FIKSI
Narasumber : MUSIIN, M. Pd.
Moderator: Bambang Purwanto (Mr. Bams)
Resume Oleh: Rr. Rahayu Sri Haryanti, M. Pd
Puji syukur
kehadiratmu ya Allah SWT., hingga hari Jum’at malam, 18 Agustus 2021 ini engkau
masih memberikan berbagai nikmat, baik itu nikmat sehat, nikmat iman, nikmat
Islam dan tentunya nikmat Semangat. Tuntunlah kami ya Robb dan berikan
kemudahan kepada kami dalam menyelesaikan rangkaian pelatihan belajar menulis
ini hingga dapat menerbitkan sebuah karya buku.
Berbagai kajian
mewarnai kegiatan pelatihan belajar menulis PGRI yang dipimpin Bapak Wijaya
Kusuma atau lebih familiar dipanggil Om Jay. Masih hangat dalam ingatan ini, Ketika 9
Agustus 2021 Bapak Sudomo, mengajarkan kepada kami tentang kiat menulis cerita fiksi, maka malam ini Ibu Musiin, M. Pd, atau lebih akrab
dipanggil ibu Iin ini akan menularkan ilmunya kepada kami mengenai Konsep Buku
Non Fiksi. Narasumber yang memiliki hobi membaca buku, menulis,
travelling dan memasak ini lahir di kota
Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan
Kediri sejak tahun 1998 .Ibu Iin mulai masuk sekolah tahun 1977 – 1983 di SDN
Kras I Kediri. Kemudian melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986
dan setelah lulus melanjutkan di SMAN 4
Kediri lulus tahun 1989. Tahun 1989-1994. Ia melanjutkan kuliah di IKIP negeri
Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di
Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra tahun
2006-2009. Kecintaan
akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO
RELC Singapura tahun 2015.
Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di
STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT
Chiel Jedang Jombang. Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim
pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di
tingkat Kabupaten Kediri.
Menjadi penulis buku non fiksi telah mengantarkan untuk mengikuti
ujian Sertifikat Penulis dan telah berhasil memegang sertifikasi penulis pada
tahun 2020. Semoga dapat memotivasi dan menginspirasi kita semua.
Dimulai
dengan sapaan dan doa, semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah bagi kita
semua di masa pandemi Covid-19 serta menjadi penguat imun tubuh kita dan semoga
ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat. Doa yang menambah
kuat dan menambah semangat mengikuti pelatihan belajar menulis ini, semoga
Allah SWT, melancarkan iktiar hingga terbit buku.
Mr. Bams dengan
piawainya memandu pertemuan ke-17 ini, dengan gayanya yang khas.
Nara sumber adalah
alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan sekaligus
tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Kami bersembilan telah berhasil
menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang
di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul
Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Setiap orang
yang hendak menulis pasti mempunyai ketakutan. Menurut Ibu Iin, yang dapat
mengalahkan ketakutan itu adalah dari diri sendiri. Ketakutan itu dapat merendahkan
potensi seseorang untuk menulis.
Ketakutan yang dirasakan ketika menulis buku adalah
sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Akibat negative
dari rasa takut/ketakutan dapat menyebabkan sering kali membuat kekonyolan,
dengan hanya duduk berjam-jam di depan laptop, namun tidak menulis apapun.
Upaya yang
dapat dilakukan untuk menghindari dampak buruk tersebut diantaranya;
· Bergabung dalam kelas menulis, seperti
kelas menulis binaan Om Jay sehingga bisa bertemu dengan banyak penulis pemula
dan pemateri hebat. Salah satu pemateri adalah Prof Eko Indrajid.
· Menemukan cahaya untuk berkarya dari diri
sendiri, sehingga rasa minder untuk menulis, berubah menjadi berani untuk
menulis.
Semakin lama,
kegiatan menulis ternyata sangat menyenangkan. Jadikan kegiatan menulis, sebagai
kegiatan menyenangkan. Sebagai contoh menulis resume kelas Om Jay jangan dijadikan
sebuah mimpi buruk tapi jadikan sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Prof. Eko dalam dunia menulis bagi banyak orang, ibarat seorang
Master Chef yang memberi kita banyak pilihan bahan
masakan yang bisa kita olah menjadi berbagai jenis hidangan. Pilihannya ada
pada diri masing-masing peserta. Bahan masakan yang disediakan Prof Eko, bisa
kita peroleh di Prof EKOJI Channel. Dikutip
oleh bu Iin, Seperti yang disampaikan Prof Eko, bahwa kita bisa menulis sesuai
dengan hobi, kegemaran, kesukaan, cerita,
atau sesuatu yang dikuasai dan dicintai. Pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan yang dimiliki adalah bentuk buku yang ada di dalam diri kita yang
belum dikeluarkan. Saya memiliki buku, Bapak Ibu juga memiliki buku, NAMUN buku
tersebut MASIH belum lahir.
Ada
pertanyaan yang sangat menusuk hati kita "IS THERE A BOOK INSIDE
YOU?" Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi
rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang
memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya.
Musiin, M.
Pd, mengungkapkan bahwa berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak
kejadian entah itu pahit atau manis
mengukir perjalanan hidup kita.
Jadi, semua tergantung pada individu
masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. Kalimat sindiran
namun memberikan motivasi untuk maju.
Musiin
melanjutkan menulis kalimat; Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di
kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu
saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.
Menulis
bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di
antara empat keterampilan berbahasa, menulis dianggap paling sulit. Menulis
tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena
sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat
resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.
Seseorang
pasti memiliki alasan kuat sebelum menulis buku, Seseorang harus menemukan alasan
kuat untuk menjadi penulis. Beberapa alasan seseorang ingin menjadi penulis
adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku
online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Berikut Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.
Keinginan
kuat ternyata mengantarkan ke hukum
tarik menarik di alam semesta ini. Hukum Tarik-Menarik dalam rahasia alam ini
mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan.
Pikiran menjadi penulis mengantarkan saya mengikuti kelas-kelas menulis
(salah satunya kelas Om Jay dan
tantangan menulis selama 1 minggu bersama Prof. Eko.
membahas buku
nonfiksi. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke
sulit atau dari sederhana ke rumit)
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per
butir. Pola ini diterapkan pada
buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab
setara)
Contoh: buku Literasi Digital Nusantara karya ibu Iin
Proses
penulisan buku terdiri dari 5 langkah,
yakni
1) Pratulis
Langkah-langkah pratulis sebagai berikut;
v
Menentukan tema
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku
nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
v
Menemukan ide
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik,
penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, semua hal bisa menjadi ide.
Contohnya;
1) Pengalaman pribadi
2) Pengalaman orang lain
3) Berita di media massa
4) Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagra
5) Imajinasi
6) Mengamati lingkungan
7) Perenungan
8) Membaca buku
v
Merencanakan jenis tulisan
v
Mengumpulkan bahan tulisan
v
Bertukar pikiran
v
Menyusun daftar
v
Meriset
v
Membuat Mind Mapping
v
Menyusun kerangka
2) Menulis Draf
Menulis Draf adalah;
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide
dituliskan
3) Merevisi Draf
Merevisi Draf adalah;
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
4) Menyunting Naskah
Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
a. Ejaan
b. Tata Bahasa
c. Diksi
d. Data dan fakta
e. Legalitas dan norma
KBBI online sangat membantu penulis dalam menyunting naskah.
5) Menerbitkan
Tema yang
saya angkat di buku Bu Iin adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media
massa, mengamati lingkungan serta
diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The
Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Referensi
berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.
Referensi
terdiri dari :
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau
informal ;
2. Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau
informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak bal i ta hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap
berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan
disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.
BAB 1
Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian
Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik
Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media
Sosial
A. Media
Sosial
B. UU
ITE
C. Kejahatan
di Media Sosial
BAB 3
Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi
Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital
Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4
Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun
Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan
Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa
Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset
Warganet +62
Menulis isi
buku berdasarkan kerangka yang dibuat, salah satu rujukannya mengikuti nasehat
Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau
(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Beliau juga
akan memberikan materi kepada Bapak Ibu dan langkah beliau sangat mujarab
Dengan
mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal.
Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Berikut ini
adalah anatomi sebuah buku non-fiksi.
Anotomi Buku
1.
Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang
berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Mengapa
anatomi buku ini harus ada? Jika nanti Bapak Ibu mengikuti ujian sertifikasi
penulis, Bapak Ibu akan ditanya seputar anatomi buku. Seandainya Bapak Ibu
memakai jalur portofolio, buku yang Bapak Ibu tulis pasti akan dilihat anatomi
bukunya.
Setiap
penulis sering bertemu dengan aral dan rintangan. Aral dan rintangan itulah yang
menjadi hambatan dalam menulis. Hambatan-hambatan dalam menulis;
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Cara
mengatasi hambatan-hambatan dalam menulis;
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait
dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
4. Pergi ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis
lagi (kebetulan saya hobi memasak)
Penjelasan
yang sangat mengagumkan, semoga tekad yang sudah terbangun semakin kuat untuk
merealisasikan impian menjadi penulis.
Tanya jawab
antara Ibu Musiin dengan peserta pelatihan kami rangkum sebagai berikut;
Pertama, Pertanyaaan Nelly dari banda aceh, tentang langkah awal pemateri agar tulisan
menginspirasi pembaca. Narasumber menjawab, bahwa:
a. menulis sejak kecil dan
semua hal yang menginspirasi kita tulskan, berapa puluh buku yang diterbitkan.
b. Kita awali dengan menulis sesuatu yang dekat dengan kita, yang kita
kuasai dan kita cintai. Untuk yang kita cintai, pasti kita mau melakukan apa
saja.
c. kita bisa mengambil sesuatu yang merupakan pengalaman terbaik kita
ataupun orang-orang di sekitar kita menjadi tulisan yang menginspirasi.
Kedua, Pertanyaan Rosminiyati, Pangkalpinang tentang cara membagi
waktu antara mengajar, bekerja sosial,
berbisnis , dan menulis. Narasumber menjawab; Dengan mengibaratkan
sebagai seorang konduktor musik, seperti
mas Adi MS. Kita akan merasakan sesuatu itu enak didengar atau sumbang karena
sudah terbiasa dan bergelut dengan hal tersebut setiap hari. Semakin kita sibuk
dan banyak kegiatan, kita akan sangat menghargai waktu kita dan berusaha agar
iramanya enak didengar dan harmoni. Pembagian waktu tergantung diri kita,
kitalah manager atas diri kita. Saya yakin dengan menjadi penulis, kita akan
semakin bijaksana membagi waktu.
Keempat Pertanyaan Nur Hayati dari Yogya, tentang cara menuangkan tema
yang dipilih menjadi judul yang menarik sekaligus trend tinggi dan tentang Trik
menuangkan tema/judul ke dlm kerangka /draf yang sesuai alur,shg tidak keluar
dr tema. Narasumber menjawab, seperti Bapak Joko Irawan, Direktur Penerbit
Andi mengatakan sebelum menulis kita harus melihat trend yang terjadi di
masyarakat. Aplikasi yang bisa digunakan untuk melihat fenomena tersebut adalah
dengan menggunakan Google Trends.
Google Trends
menggunakan kecerdasan buatan untuk merekam apa saja yang dicari orang melalui
Google, apa saja yang diberitakan di Google. Hasil analisis di Google Trends
bisa menjadi dasar untuk menulis.
https://trends.google.co.id/trends/?geo=ID
Trik
menuangkan tema/judul ke dalam kerangka /draf harus sesuai alur, sehingga tidak
keluar dari tema adalah dengan langkah-langkah yang saya sampaikan di Pratulis.
1) Menentukan tema
2) Menemukan ide
3) Merencanakan jenis tulisan
4) Mengumpulkan bahan tulisan
5) Bertukar pikiran
6) Menyusun daftar
7) Meriset
8) Membuat Mind Mapping
9) Menyusun kerangka
Kelima, Pertanyaan Syafruddin, Tolitoli, tentang tulisan nonfiksi apakah sama
dengan tulisan hasil penelitian. Narasumber menjawab; Betikut ini jenis
tulisan nonfiksi
v
Otobiografi.
v
Esai.
v
Opini.
v
Memoar.
v
Junal.
v
Biografi.
v
Buku pedoman.
v
Karya tulis ilmiah (skripsi, tesis,
disertasi)
v
Hasil penelitian merupakan salah satu
tulisan nonfiksi.
Keenam, Pertanyaan: Ali Mustofa, Sragen
tentang keistimewaan dari buku non fiksi, dan mengapa buku non fiksi tampaknya
lebih di sukai oleh khalayak pada masa pandemic covid 19 ini. Narasumber
menjawab; bahwa; Buku non fiksi adalah karya yang berdasarkan data dan fakta. Di
masa pandemi ini jika kita masuk ke Google Trends dan memasukkan kata kunci
vaksin, hasilnya seperti ini
Ketujuh, Pertanyaan Rahayu Jakarta, tentang Motivasi terbesar yg kemudian ngalahkan rasa takut, juga rasa malu ditambah rasa malas itu motivasinya apa, dan bagaimana caranya melawan hawa negatif itu. Narasumber menjawab; ini pertanyaan menarik di era pandemi dan PPKM, rebahan sambil scroll gawai kita memang asyik ya. Media sosial bagai candu yang menidurkan kita. Motivasi terbesar ada di dalam diri kita, dan itu tidak bisa dikondisikan oleh orang lain. Jawabannya ada di dalam diri kita.
Saya kira
yang ikut Kelas Menulis Om Jay ini sudah melangkah ke jenjang lebih tinggi,
berani mengalahkan rasa malas, rasa takut dan juga malu. Bapak Ibu sekarang
sudah memiliki blog yang menampung tulisan Bapak Ibu dan tiap hari sudah siap
dibaca orang. Ini berarti sudah tidak takut, tidak malas dan tidak malu. Hebat
kan!
Dengan group
Wa tanpa tatap muka kita sudah mengalahkan musuh diri kita sendiri. Ayo bangkit
kaum rebahan dan mulai menghasllkan karya. Kalau tidak sekarang kapan lagi.
Semangat.
Demikian materi mala mini sangat menarik,
menginspirasi dan menyenangkan.
Surel: yantisoeratin@gmail.com
WA :
085766069036
Surel: yantisoeratin@gmail.com
WA :
085766069036
Lengkap tulisannya
BalasHapusAyo Bu kita bangkit untuk menyelesaikan buku kita hingga diterbitkan. Semangat!
BalasHapus