PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Pertemusn ke-4, Gelombang 19 dan 20
Senin, 19 Juli 2021



Menulis buku dari Karya Ilmiah

Resume Oleh: Rr. Rahayu Sri Haryanti, M. Pd


Bagaimana kabar pengunjung Tamanbelajarpage di blog saya? Semoga semua dalam keadaan sehat.

Apakah Anda seorang Guru seperti saya? Semoga anda pernah membuat dan menghasilkan sebuah Karya Tulis Ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Penelitian tindakan Sekolah (PTS) bila anda juga seorang Kepala Sekolah. Mungkin anda juga lulusan S1, S2 atau S3, itu artinya anda pernah membuat karya ilmiah berupa Skripsi, Tesis ataupun Desertasi.

Betapa berat Jika kita mengingat perjuangan membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun sampai saat ini Skripsi, Tesis, Desertasi, PTK ataupun PTS hanya tersimpan diperpustakaan, atau yang lebih memprihatinkan lagi hanya tersimpan di gudang. Agar KTI tersebut lebih bermakna dan lebih bermanfaat, kita bisa merubahnya menjadi sebuah buku sehingga dapat dibaca oleh semua orang, 

Demikian Nuralia Purwa Yunita, M. Pd. Guru SMP Negeri 8 Semarang, lahir di Kudus, 12 Juni 1989, dan lulusan Megister Universitas Negeri Semarang secara jelas memaparkan bagaimana merubah KTI menjadi sebuah buku, pada Kegiatan Pelatihan Belajar menulis PGRI gelombang 19 dan 20, Nuralia Purwa Yunita, M. Pd. mengupas materi tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah, dengan harapan Karya ilmiah kita lebih mudah dibaca orang lainBerikut saya sampaikan resumenya.

Perempuan Muda nan cantik ini mempunyai segudang prestasi, dan segudang karya. Beliau merupakan penulis yang salah satu bukunya tembus ke Penerbit Mayor PT Andi Offset di Yogyakarta. 

Pada Kegiatan Pelatihan Belajar menulis PGRI gelombang 19 dan 20, Nuralia Purwa Yunita, M. Pd. mengupas materi tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Berikut saya sampaikan resumenya.

Hingga saat ini manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk. memenuhi tuntutan kebutuhan  tertentu saja seperti untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, bagi kita yang sedang kuliah S1, S2 atau S3. selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak Perpustakaan atau bahkan di gudang.

Sama halnya bagi yang sedang atau sudah pernah menulis PTK, PTS ataupun best Practice, setelah laporan PTK dibuat, dikumpulkan ke penilai angka kredit, laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah.

Tentu kita tidak akan rela jika hasil perjuangan yang begitu berat dan panjang tersebut hanya berakhir di rak perpustakaan saja karena tidak banyak bermanfaat bagi khalayak yang lebih luas, karena muatan data dan temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI sudah barang tentu merupakan sebuah rangkaian informasi penting dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di lapangan. 

Solusi agar KTI yang sudah tentu berisi informasi dan data penting tersebut tersampaikan kepada masyarakat luas, terlebih dapat dinikamati oleh masyarakat luas yaitu mengubah nya menjadi BUKU


Manfaat karya ilmiah VERSI BUKU adalah:

 

1.      Dapat dibaca oleh masyarakat awam

 

2.       Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

 

3.      Bagi ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka   kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, kita akan  mendapat  poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.

 

4.  Jika buku tersebut banyak yang membaca, banyak yang membeli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

 

5.       Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

 

6.     Selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN, bagi pengajar dapat menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu  


Cara mengubah PTK menjadi buku:

 

1. Ubah judul PTK menjadi judul buku dengan bahasa populer.

 

 

 

 

Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan /  pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.

 

Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya

 

Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek,  tempat penelitian. 

 

Sebagai contoh

 

     JUDUL TESIS 

 

Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan  generik sains siswa kelas X SMA 

 

     Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU

 

     kiat menulis modul berbasis riset


 

2. Ubah bab I (Pendahuluan) pada PTK menjadi bab I buku.

 

 

 

   Namun, disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

   A. Hapus rumusan masalah

   B. Hapus definisi operasional 

   C. Hapus manfaat penelitian

 

 

Kita dapat mengisi bab I ini dengan memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan      menggunakan metode/media/ model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita teliti

 

3Bab II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada bab        II  KTI asli


 

 

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis riset

 

Nah ini ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

 

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku 

 

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

 

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

 

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul 

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul


Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai...

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI sajakita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya  menjadi beberapa bab dalam buku

 

4.  Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan.

 

 

         

·     Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian....  

·     Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada  di karya ilmiah

·     Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja.  Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat

     

5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

 

6.   Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

 

7.   Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya, Jangan gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain-lain.

 

8.   Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit


Membuat buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.

 

Karya yang dapat dikonversi menjadi buku adalah PTK, skripsi, tesis, disertasi, dan karya penelitian lainnya. Ketika mengkonversi menjadi buku, penulis asli sudah mengetahui bahwa karyanya akan dikonversi menjadi buku. Ini untuk menghindari adanya pelanggaran hak cipta karena meskipun yang menulis siswa, namun hal itu bukan hasil pemikiran asli dari. Kita sendiri. 

 

Dan tetap ingat ketika konversi KTI menjadi buku bukan berarti hanya mengubah judul saja namun isi nya sama persis antara KTI versi buku dan KTI asli. Jika demikian dilakukan maka akan terjadi self plagiarisme

 

Guru biasanya membuat karya ilmiah berupa PTK atau best practice. Namun tidak menutup kemungkinan guru juga dapat membuat penelitian eksperimen, penelitian pengembangan ataupun penelitian kualitatif

Caranya belajar dan bergabung dengan komunitas penulis seperti ini pak Karena jika kita bergabung dengan sesama penulis, maka akan memantik semangat kita untuk mau dan bisa menulis juga. Apalagi jika di komunitas tersebut ada yang sudah berhasil membukukan karyanya,, nah ini bisa jadi kompor bagi diri kita untuk bisa meniru hal itu   

Biasanya juga dari grup komunitas, kita diberikan solusi jika kita mengalami mandeg ide. Saran dan masukan dari sesama teman di grup dapat menjadi bahan kita untuk menulis. Akhirnya karya pun terbuat 





Komentar

Postingan populer dari blog ini