Menulis buku dari Karya
Ilmiah
Resume Oleh: Rr. Rahayu Sri Haryanti,
M. Pd
Bagaimana kabar pengunjung
Tamanbelajarpage di blog saya? Semoga semua dalam keadaan sehat.
Apakah Anda seorang Guru seperti saya? Semoga anda pernah membuat dan menghasilkan sebuah Karya Tulis Ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Penelitian tindakan Sekolah (PTS) bila anda juga seorang Kepala Sekolah. Mungkin anda juga lulusan S1, S2 atau S3, itu artinya anda pernah membuat karya ilmiah berupa Skripsi, Tesis ataupun Desertasi.
Betapa berat Jika kita mengingat perjuangan membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun sampai saat ini Skripsi, Tesis, Desertasi, PTK ataupun PTS hanya tersimpan diperpustakaan, atau yang lebih memprihatinkan lagi hanya tersimpan di gudang. Agar KTI tersebut lebih bermakna dan lebih bermanfaat, kita bisa merubahnya menjadi sebuah buku sehingga dapat dibaca oleh semua orang,
Demikian Nuralia Purwa Yunita, M. Pd. Guru SMP Negeri 8 Semarang, lahir di Kudus, 12 Juni 1989, dan lulusan Megister Universitas Negeri Semarang secara jelas memaparkan bagaimana merubah KTI menjadi sebuah buku, pada Kegiatan Pelatihan Belajar menulis PGRI gelombang 19 dan 20, Nuralia Purwa Yunita, M. Pd. mengupas materi tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah, dengan harapan Karya ilmiah kita lebih mudah dibaca orang lain. Berikut saya sampaikan resumenya.
Perempuan Muda nan cantik ini mempunyai segudang prestasi, dan segudang karya. Beliau merupakan penulis yang salah satu bukunya tembus ke Penerbit Mayor PT Andi Offset di Yogyakarta.
Pada Kegiatan Pelatihan Belajar menulis PGRI gelombang 19 dan 20, Nuralia Purwa Yunita, M. Pd. mengupas materi tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Berikut saya sampaikan resumenya.
Hingga saat ini manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk. memenuhi tuntutan kebutuhan tertentu saja seperti untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, bagi kita yang sedang kuliah S1, S2 atau S3. selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak Perpustakaan atau bahkan di gudang.
Sama halnya bagi yang sedang atau sudah
pernah menulis PTK, PTS ataupun best Practice, setelah laporan PTK dibuat,
dikumpulkan ke penilai angka kredit, laporan tersebut biasanya hanya akan
disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang
di perpustakaan sekolah.
Tentu kita tidak akan rela jika hasil perjuangan yang begitu berat dan panjang tersebut hanya berakhir di rak perpustakaan saja karena tidak banyak bermanfaat bagi khalayak yang lebih luas, karena muatan data dan temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI sudah barang tentu merupakan sebuah rangkaian informasi penting dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di lapangan.
Solusi agar KTI yang sudah tentu berisi
informasi dan data penting tersebut tersampaikan kepada masyarakat luas,
terlebih dapat dinikamati oleh masyarakat luas yaitu mengubah nya menjadi BUKU
1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
2. Buku dapat diperjualbelikan, jadi
ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
3. Bagi ASN, buku dapat dijadikan
publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, kita akan mendapat poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung
2 pulau terlampaui.
4. Jika buku tersebut banyak yang
membaca, banyak yang membeli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis
akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa
sekat jika sudah diubah menjadi BUKU
6. Selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN, bagi pengajar dapat menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu
Cara mengubah PTK menjadi buku:
1. Ubah judul PTK menjadi judul buku dengan bahasa populer.
Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
Tinggal
ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya
Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan
materi, subjek, tempat penelitian.
Sebagai contoh
JUDUL TESIS
Pengembangan
modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan
keterampilan generik sains siswa kelas X SMA
Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU
kiat menulis modul berbasis riset
2. Ubah bab
I (Pendahuluan) pada PTK menjadi bab I buku.
Namun, disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
A. Hapus rumusan masalah
B. Hapus definisi operasional
C. Hapus manfaat penelitian
Kita dapat mengisi bab I ini dengan memasukan permasalahan pembelajaran
secara umum, alasan
menggunakan metode/media/ model pada pembelajaran, atau materi pelajaran
yang kita teliti
3. Bab II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari
pengembangan kajian teori pada bab II KTI asli
Sebagai
contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. hasil
belajar
2.2. media
pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode
pembelajaran
2.5
pembelajaran berbasis riset
Nah ini
ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub bab 2.1.
hasil belajar menjadi bab 2 buku
Bab 2 TEORI
BELAJAR
2.1. belajar
2.2.
permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil
belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sub bab 2.2.
media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA
PEMBELAJARAN
3.1.
Pengertian media
3.2. jenis
media
3.3. manfaat
media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4
mengenal modul
4.1.pengertian
modul
4.2.
karakteristik modul
4.3.sistematika
modul
4.4.
kelebihan modul
Dan
seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai...
Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI sajakita sudah dapat menuliskan/
mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku
4. Bab V dapat diambil dari hasil
penelitian dan pembahasan.
·
Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam
buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan
uraian dari hasil penelitian....
·
Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK,
laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
·
Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu
banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak
ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah
berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah
penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas
masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin
literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini
karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak
dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi
buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah
menjadi buku.
6. Berikanlah ulasan mengenai
kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa
anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun
situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau
karya ilmiah lainnya, Jangan gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan
domain blogspot, wordpress, dan lain-lain.
8. Karya ilmiah versi buku
minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin
disesuaikan dengan aturan Penerbit
Membuat buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah
cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita
punya. Jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita. Kita
harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak
akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.
Karya yang dapat dikonversi menjadi buku adalah PTK, skripsi, tesis,
disertasi, dan karya penelitian lainnya. Ketika
mengkonversi menjadi buku, penulis asli sudah mengetahui bahwa karyanya akan
dikonversi menjadi buku. Ini untuk menghindari adanya pelanggaran hak cipta
karena meskipun yang menulis siswa, namun hal itu bukan hasil pemikiran asli
dari. Kita sendiri.
Dan tetap ingat ketika konversi KTI menjadi buku bukan berarti hanya
mengubah judul saja namun isi nya sama persis antara KTI versi buku dan KTI
asli. Jika demikian dilakukan maka akan terjadi self plagiarisme
Guru biasanya membuat karya ilmiah berupa PTK atau best practice. Namun tidak menutup kemungkinan guru juga dapat membuat penelitian eksperimen, penelitian pengembangan ataupun penelitian kualitatif
Caranya belajar dan bergabung dengan komunitas penulis seperti ini pak Karena jika kita bergabung dengan sesama penulis, maka akan memantik semangat kita untuk mau dan bisa menulis juga. Apalagi jika di komunitas tersebut ada yang sudah berhasil membukukan karyanya,, nah ini bisa jadi kompor bagi diri kita untuk bisa meniru hal itu
Biasanya juga dari grup komunitas, kita diberikan
solusi jika kita mengalami mandeg ide. Saran dan masukan dari sesama teman di
grup dapat menjadi bahan kita untuk menulis. Akhirnya karya pun terbuat
Komentar
Posting Komentar