PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Pertemuan ke-6, gelombang 19 dan 20

Jum’at, 23Juli 2021


Menulis membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Resume Oleh: Rr. Rahayu Sri Haryanti, M. Pd



Dampak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Work From Home (WFH) bagi guru adalah banyaknya waktu yang dapat digunakan oleh para guru dalam mengembangkan profesionalismenya, diantaranya dengan kegiatan menulis.

 Berkembang pula grup-grup menulis atau komunitas menulis yang dapat dijadikan wadah dan motivasi bagi para penulis pemula untuk menjaga konsistensi menulis.   pertengahan tahun 2021 ini, komunitas menulis berkembang pesat dan pelatihan tentang menulis semakin merebak. Adalah Pelatihan Belajar Menulis PGRI terdiri dari 20 pertemuan untuk materi menulis dan 10 kali pertemuan untuk motivasi berprestasi, sehingga total ada 30 pertemuan ikut andil dalam pengembangan profesi guru.

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi adalah Judul materi yang disampaikan oleh Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd., nara sumber  pada pelatihan belajar menulis pertemuan ke-6 atau hari ke-6.

Sang Juara 1 Lomba Blog PGRI Tingkat Nasional Maret 2021.  Sepak terjangnya dalam kurun waktu 1,5 Tahun di kelas menulis PGRI  mampu  membawanya pada pencapaian yang gemilang, salah satunya telah menulis 20 Buku ber-ISBN.

Perjalananya terhitung gemilang, mengawali karir sebagai seorang bloger, kemudian naik kelas menjadi moderator,  dan diberikan kepercayaan sebagai kurator, serta berpengalaman menjadi Narasumber. Di kelas menulis PGRI, beliau menjadi Narasumber untuk ke-4 kalinya.

Aam Nurhasanah, S.Pd., Kepala SMPS Mathla’ul Hidayah Cipanas, Lebak Banten, diantara tugas dari dinas yang menggunung selalu membuat skala prioritas  dalam menyelesaikan tugas-tugas pentingnya, dan membiasakan menulis pada malam hari.

Pribadi Aam Nurhasanah S. Pd., mulai meresakan naik kelas ketika mulai menjadi Moderator dan mulai mengagumi profesi moderator. Impiannya menjadi moderator kelas menulis Omjay walaupun  impiannya jadi hilangkarena tidak lulus karena tidak fokus dan bingung dengan tugas membuat resume yang baik.  

Saya memupuk kembali kepercayaan diri, dengan kobaran semangat yang berapi, kembali mengulang kelas di gelombang 12. Saat itu moderatornya Ibu Fatimah dari Aceh. Saat itu semangat saya menggebu-gebu, pasang langkah kaki seribu, ingin segera terbitnya buku, gabung antologi lahirlah buku pertama saya.

Bu Kanjeng telah mampu memotivasi diri saya. Beliau mengatakan better late than never. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Biarlah tulisanmu menemui takdirnya.

Langkah nyata nara sumber menuju keberhasilannya  setelah menjadi moderator adalah;

1. Membuat buku solo "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat" .

 
2.  Motivasi dari para senior, diantaranya dari  Bu Kanjeng membuat buku solo kedua. Pengalaman akan hilang jika tidak dituliskan. Buku kedua dengan judul "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online ." diterbitkan Bu Kanjeng dan Pak D Susanto yang jadi editornya. Saya jadi bermimpi lagi, apa saya bisa jadi editor handal?

3.  Seseorang yang ingin maju harus punya mimpi, punya mimpi dan terus bermimpi sebagai lecutan semangat.
 
4. Sebagai kurator. Tugas kurator adalah menghimpun naskah & administrasi yang masuk, hingga buku sampai ke pembaca, berhasil menjadi kurator di beberapa kelas menulis gelombang 16,17,18, dan beberapa antologi puisi binaan bu kanjeng.
 
5. Mengikuti lomba blog HUT AISEI. hasilnya masuk 10 besar. Saya dapat hadiah webcam. Lumayan buat zoom.
 
6.    Mengikuti lomba blog PGRI, hasilnya menjadi Juara 1.
 
7. Mengikuti program menulis seminggu yang diadakan Prof. Ekoji, dan naskahnya tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset Yogyakarta.
 
8.  Menjadi editor, dari pengalaman mengedit naskah Juminah, saya ditawari menjadi editor oleh Bu Kanjeng. Berawal dari tulisan muridnya melalui telpon, dari murid saya yang di arab saudi jadi TKI. Namanya Juminah. Dia meminta saya mengedit naskahnya. Naskah Juminah hanya ditulis dari hp. Dia kirim lewat WA. Ini pengalaman pertama saya menjadi seorang editor.
 
9.  Buku ke-beriisi kumpulan 28 hari ngeblog, ditulis berdasarkan kumpulan menulis di blog selama 28 hari tanpa jeda. hasilnya keluar sebagai Juaranya

Kegagalan jangan dijadikan alasan untuk putus asa, namun  kegagalan di jadikan motivasi untuk terus belajar, memompa diri untuk bisa berbagi dan bermanfaat untuk orang lain. Kegagalan dapat membuat seseorang dikenal.

Terus memupuk semangat, diantaranya dengan mencari sumber inspirator dan motivator.

Contoh :

·       Inspirator  adalah Omjay yang dapat menghantarkan mengenal blog dan bisa jadi juara blog. Dari Omjay saya belajar banyak ilmu. Setiap foto atau pengalaman bisa jadi buku.

· motivator adalah Bu Kanjeng. Orang yang mampu membangunkan kepercayaan diri, bahwa menulis adalah bakat yang perlu dilatih. Bu Kanjeng memulai menulis buku sejak usia 50 tahun. Dari situ terpikir, Bu Kanjeng saja bisa menerbitkan buku, saya pun pasti bisa. Perlu mencari seseorang, untuk memotivasi kita. Bisa teman, saudara, atau orang lain.

 

Keberhasilan seseorang dapat diukir dari hal-hal kecil, seperti;

1. Kurator. Syarat yang dipenuhi untuk menjadi kurator adalah kita harus bisa mengajak peserta untuk membuat satu buku antologi (buku  bersama). Selain itu kita harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan peserta, dari menampung  naskah dan administrasi. Tulis panduan seperti berikut

             YUK MEMBUAT BUKU ANTOLOGI GELOMBANG 19&20  PASTI TERBIT

Kurator Aam Nurhasanah dan editor Sri Sugiastuti

Syarat dan ketentuan naskah:

1).  Peserta grup belajar menulis, hanya boleh mengirimkan 1 naskah.

2). Naskah berupa cerita non fiksi/true story. Dalam naskah tersebut terdapat kisah mengenai:

- awal mula anda suka menulis

- awal mula anda tahu dan akhirnya memutuskan ikut grup belajar menulis Om Jay

- kesan pertama tentang blog dan manfaat setelah menggunakan blog.

- Hal yang paling menarik dan paling diingat dari Materi Narasumber  Bu Kanjeng

3). Naskah minimal 3 halaman maksimal 5  halaman A4. Naskah ditulis dalam format; TNR 12, spasi 1.5, rata kanan kiri, margin normal.

4). Pendaftaran nama penulis dan judul artikel melalui form :   https://forms.o…

5)  Lalu kerja sama dengan penerbitnya. Contoh: antologi Bu Kanjeng


2. Editor, syarat menjadi editor:

1). Harus menguasai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

2). Paham dengan fungsi tanda baca dan penggunaan huruf kapital.

 

Kegagalan atau keputus asaan  bisa saja dialami oleh seseorang. Jika sampai mengalami putus asa lakukan hal berikut:

1.    Belajar dari seorang teman,

Contoh:

Ketika kita tidak bisa membuat resume yang baik, lalu kita bertanya kepada teman, lalu teman itu memberi solusi: tips-tips menulis resume. Cara membuat resume yang baik adalah dengan menggunakan bahasa sendiri tanpa copy paste perkataan narsum secara utuh. Artinya kita bisa ambil materi yang pentingnya saja dan mengembangkan dengan  bahasa sendiri. Jika narasumber berikan link blog, kita harus blog walking. Jika narsum berikan PPT, kita haus bisa menyimpulkan isi PPT-nya. Jika narsum berikan link youtube, kunjungi linknya.

 

Beri sentuhan pengalaman pribadi, agar resume menjadi semakin hidup Bisa juga kasih hadis Al- Quran atau kalimat motivasi di bagian atas resume.

 

2.  Setiap orang pasti memiliki hambatan dalam menulis. Bisa karena malas, nunggu mood, atau aktivitas pekerjaan. Salah satu trik jitu yang dapat digunakan adalah membuat skala prioritas.

Contoh:

Sebelum tidur, tulis dulu kegiatan besok termasuk jadwal menulis.  Kemudian  simpan di sendal jepit, didinding atau hp. Setiap kita memakai sendal itu, pasti teringatkan dengan aktivitas atau kegiatan menulis. Prioritaskan mana yang paling urgent dari tugas kita. Jika lelah dari pekerjaan, luangkan waktu 10 menit untuk menulis di blog. Sehingga, apapun tugas kita tidak menghalangi aktivitas menulis saya.

Demikian Resume yang dapat di tulis di blog ini, semoga bermanfaar

        

#MARI MENULIS


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini