MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION
PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI
Pertemuan ke-1, gelombang 19
Senin, 12 Juli 2021
Menulis adalah pekerjaan yang mulia dan terhormat. Apa yang ditulis di buku akan bermanfaat bagi orang lain yang membacanya. Karena pekerjaan yang mulia dan terhormat itulah, maka dalam kurun waktu dua taun ini atau lebih tepatnya selama pandemi covid 19, pelatihan menulis atau group-group belajar menulis tumbuh pesat bak jamur tumbuh dimusim hujan. Hal ini membuktikan bahwa banyak orang ingin menekuni pekerjaan mulia ini.
Covid 19 berpengaruh besar dalam segala bidang. Pengaruh pandemi covid 19 dalam pendidikan sangatlah besar. Ditutupnya sekolah-sekolah dan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Work From Home (WFH) sangat sulit bagi banyak pihak untuk terus memajukan Pendidikan. Namun guru Indonesia memang cerdas. Sisi positif dengan banyaknya waktu luang disela=sela PJJ, dimanfaatkan oleh para guru untuk mengembangkan profesionalismenya, diantaranya dengan kegiatan menulis. Maka semakin mulia dan terhormatlah guru Indonesia.
Keinginan menulis untuk mewujudkan keinginan memiliki buku dari karya guru itu sendiri sangatlah besat. Namun banyak hambatan yang menghalanginya. Ada yang beralasan idenya tersumbat, adapula yang beralasan banyaknya kegiatan, atau ada yang beralasan tak ada waktu. Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd. dalam pelatihan belajar menulis PGRI menyajikan materi yang berkaitan dengan kegiatan menulis. Judul materi yang disajikan ibu Kanjeng, sapaan akrab Dra. Sri Sugiastuti, M. Pd., adalah Menjadikan Menulis sebagai Passion.
Penulis sekaligus Editor dan Motivator, lulusan S 1 FKIP Bahasa Inggris UNS dan S2 ditempuh di UMS ini merupakan penggiat literasi Nusantara dan sudah menulis 21 buku. Mengapa Menjadikan Menulis sebagai Passion? Jika kita melakukan sesuatu hal dengan sukacita dan tanpa beban, karena hal itu kita amat sukai, maka itulah yang disebut Passion. Demikian dalam menulis, jika menulis kita jadikan passion, maka menulis itu akan sangat mudah kita tekuni dan kita maknai dengan benar .
Banyak diantara kita yang ingin menjadi
penulis, namun hanya sekian persen yang mampu mewujudkannya. Padahal di zaman
milenial ini, kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan untuk bisa
mewujudkan impian kita untuk bisa menulis.
Ketidak mampuan mewujudkan impian untuk menulis tersebut disebabkan
adanya kendala atau hambatan seperti:
1.
Merasa tidak berbakat menulis
2.
Tidak memiliki ide
3.
Tidak bisa menulis
4.
Tidak berani menerima kritik
5.
Tidak memiliki waktu
Kemampuan menulis menunjukan kemapuan
dan kematangan intelektualitas kita. Alur
menuju naskah yang akan menjadi buku, berawal dari adanya kendala yang berasal
dari factor Internal. Adanya kendala tersebut diperlukan adanya Motivasi dan
etos kerja. Motivasi yang diperlukan seperti mengikuti kelas-kelas menulis,
membaca buku, lihar di youtube dan diimbangi etos kerja yang kuat. Maka akan
terwujut naskah atau sebuah karya tulis
pada akhirnya berproses akan menjadi sebuah buku.
Apabila menulis sudah dijadikan passion
atau sudah menjadi apa yang kita sukai, maka kita akan mulai senang membaca
buku, mulai membuat coretan, mulai mencari ide.
Langkah tepat dalam menulis kita mulai
dengan kata why (mengapa). Kata Mengapa ini dapat dikembangkan, seperti:
·
Mengapa kita harus menulis
·
Mengapa saya menangis
·
Mengapa saya gagal
·
Mengapa saya sukses.
·
Dan lain-lain
Kata mengapa akan berkembang menjadi
banyak sekali. Setelah berkembang menjadi banyak, kemudian akan menjadi ide
yang akan bermanfaat bagi orang lain. Setidaknya kita sudah menuangkan isi hati
kita sebagai suatu tulisan.
Bermula dengan adanya kata why dalam
merangkai tulisan, maka selanjutnya dikembangkan tulisan kita dengan kata how (bagaimana),
bagaimana solusinya, bagaimana caranya, sehingga akan berkembang kata bagaimana
tersebut dengan sangat banyak. Pertanyaan how cenderung teknis, dan jawabanya
dipelajari dengan proses berlatih. Sedangkan kata why, cenderung filosofis yang
berhubungan dengan nilai, visi, dan missi hidup di dunia.
Kedua kata tersebut dapat kita
kembangkan menjadi sebuah tulisan yang runtut dan enak dibaca oleh pembaca.
Kita dapat mengembangkan kata why dan how menjadi sebuah tulisan yang runtut
dan enak dibaca, asalkan sudah berlatih dan
kita mau mengasah secara terus menerus.
Kata why dapat
dijelaskan sebagai alasan kita menulis,
tentu alasannya sangat beragam, Tulisan kita, selain berasal dari ide-ide yang
kita kembangkan dapat pula ditemukan dari sumber yang lain. Setelah alasan dan
ide yang kita kembangkan dari kata why dan who sudah menjadi sebuah tulisan yang
runtut dan enak dibaca, itu artinya kita sudah mempunyai naskah. Naskah yang
berupa tulisan itu harus di cetak oleh penerbit yang selanjutnya diterbitkan
menjadi sebuah karya berupa buku.
Ada beberapa orientasi ketika kita menulis, atau Ketika
menulis menjadi passion.
1.
Orientasi Material, apabila berorientasi bahwa menulis
untuk mendapatkan uang
2. orientasi eksistensial yaitu tujuannya
supaya eksis, bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk mencurahkan atau
mengekspresikan perasaan pengalaman seperti dalam buku harian atau juga di
status medsos. Apa yang kita rasakan itu juga akan bisa menjadi satu buku.
3. Orientasi sosial yaitu untuk
mempengaruhi atau mengubah cara berpikir masyarakat serta membangun peradaban.
Disini agar bisa mempengaruhi atau mengubah cara berpikir masyarakat apalagi
sekarang kita sudah mengacu kepada literasi teknologi dan harus ber akrab
dengan dunia digital.
4. Orientasi spiritual yaitu untuk mengajak
orang untuk berbuat kebaikan atau dengan kata lain kita menulis untuk berdakwah.
Hadist Nabi Muhammad SAW, mengatakan Khoirunnas
Anfa’uhum Linnas yang artinya bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang
paling bermanfaat untuk manusia lain. Hadist ini bagian dari motivasi untuk
menulis, karena dengan menulis kita akan menghasilkan sebuah karya buku dan
buku itu akan bermanfaat untuk orang lain.
Suatu upaya untuk bisa menulis, mulai
dari menjadi penulis pemula harus
melakukkan tahapan sebagai berikut;
- Membaca banyak buku baik yang bersifat internal maupun yang spesifik misalnya sesuai dengan background akademik atau sesuai dengan passion kita apa yang kita sukai dan apa yang kita kuasai. Berapa banyak buku dan bahan bacaan lain yang benar pernah kita baca.
- Menjadi pendengar yang baik . dengan berdiskusi kita dapat mendengarkan pendapat orang lain sekaligus memiliki mentor menulis yang tepat, dengan memiliki mentor itu nanti secara perlahan tulisan kita akan memiliki karakter karena mentor akan mengarahkannya dengan baik yang sesuai dengan kemampuan atau apa yang kita kuasai, karena pada prinsipnya setiap orang itu punya potensi sendiri-sendiri punya karakter yang bisa dikembangkan.
- Look and Feel, perlu banyak mengamati secara langsung maupun apa yang kita lihat dan kita baca di TV dan lainnya itu akan mempengaruhi jadi kita bisa menulis itu dari apa yang kita rasakan dari apa yang kita lihat dari apa yang ingin kita inginkan mungkin juga terinspirasi dari berita di TV atau ketika Google Ada sesuatu yang menarik bisa juga dari semua itu apa yang kita lihat dan kita rasakan Jadi yang paling penting adalah berapa sering kita mengamati dan merasakan apa yang terjadi di lingkungan kehidupan sekitar kita secara tidak langsung kita diminta untuk apakah ketika kita diminta untuk peta biasanya yang lupa rangkaian puisi kalau orang yang sudah peka itu biasanya apa pun bisa menjadi tulisan.
- Sosialize, mengukur Seberapa luas pergaulan dan area sosialisasi kita dengan orang lain karena banyak sekali pengetahuan yang kita dapatkan ketika kita bersosialisasi entah itu dengan tukang becak entar ikut dengan tukang sayur itu dengan Profesor itu dengan seorang dokter entah itu dengan teman pengajian pokoknya intinya karena kita adalah makhluk sosial kita bersosialisasi dari bersosialisasi itu kita juga akan menghasilkan suatu tulisan modalnya punya niat dan mau mengembangkannya sebagai tulisan
Persiapan apa saja yang disiapkan
Ketika menulis
1. menggali dan menemukan gagasan
2. menentukan tujuan, genre, segmen pembaca
3. menentukan topik
4. membuat outline
5. mengumpulkan bahan atau materi, buku-buku referensi penunjang dari apa yang ingin kita tulis dan menjadikannya sebuah buku
Ada 5 poin yang harus kita miliki ketika berproses menjadi seorang penulis
Pertama, harus punya time target berapa bulan nih satu bulan aku harus jadi berapa bulan nih oh untuk buka antologi harganya Besok hari Minggu harus dikerjakan dan selesai halo disiplin ya Jangan ditunda kalau udah punya jadwal harus dikerjakan hari Minggu hari Minggu kerja kan kalau bergeser Bolehlah Kalau bergeser 1 jam 2 jam atau kita cantik kan ini kegiatan yang lain kita korbankan kita gunakan untuk menulis indah yang tidak kalah penting
Kegua, Ketika menulis Kita juga harus memiliki kenyamanan karena kalau kita nggak nyaman duduk di depan laptop selama 3 jam itu tulisan tidak akan keluar membuat suasana nyaman Dulu ketika suasana nyaman makan juga nggak terlalu kenyang pikiran diloloskan sehingga kita bisa konsentrasi biasanya langsung mengalir apa yang ingin kita tulis apa yang ada di benak kita biasanya langsung keluar mengalir
Ketiga, memiliki fasilitas jangan lagi, leptop kondisinya harus bagus, Internet memadai, segala fasilitas yang kita perlukan harus tersedia.
Keempat, perlu mood booster gimana supaya kita tetap on supaya kita tetap punya target gemes bahwa, buku kita harus selesai sesuai dengan target
Kelima, ketika kita sudah menyelesaikan tulisan kita terus pokoknya udah jadi itu apa yang harus kita lakukan ya
Menulis tidak perlu berpikir banyak hal. Kuncinya,
buat naskah dan seleaikan. Setelah tersusun naskah, baru kita lakukan hal
berikut:
1.
menyunting dengan membaca teks dan
menyempurnakan sesuai kaidah penulisan.
2.
Revisi adalah menambah atau mengurangi
teks yang dianggap belum sesuai.
3. Publikasi adalah tahapan berikutnya
yang bisa dilakukan ke penerbit indie, kalau
artikel bagus dan menarik bisa ke penerbit mayor
4. romosi merupakan Langkah terakhir
setelah buku tercetak, jika memang buku tersebut bertujuan untuk mandatangkan
income.
Materi yang sangat menari dan penyajian
yang mampu membangkitkan keinginan untuk memiliki karya buku menambah semangat
untuk segera memulai menulis.
Assalamu'alaikum. Salam sejahtera bagi kita semua. Terima kasih bapak dan ibu, sudah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat, dan mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar
BalasHapus